Kamis, 19 Maret 2009

TEKNOLOGI 3.5G & DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT INDONESIA

rom 0FG To 3.5G

Di Asia, sejarah 3G dimulai di Jepang pada tahun 2001. NTT DoCoMo adalah perusahaan yang memperkenalkan layanan digital mobile phone generasi ketiga pertama ini ke seluruh dunia. Saat itu, teknologi yang digunakan adalah W-CDMA. Perbedaan utama antara 0G hingga 3.5G terletak pada system dan kecepatan transfer datanya. 0G (Zero Generation) menggunakan sistem Push To Talk, Mobile Telephone System (MTS), Improved Mobile Telephone Service (IMTS), dan Advanced Mobile Telephone System (AMTS).

Teknologi 1G (First Generation), mengacu pada ponsel analog yang masih besar dan berat (akibat ukuran baterai-red), Sistemnya pun masih menggunakan circuit switch. Walau begitu, teknologi ini mendorong perkembangan ponsel ke arah desain yang lebih kecil, ringan, murah, dengan ukuran baterai yang lebih kecil.

2G (Second Generation) yang telah menggunakan system The Global System for Mobile Communication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA), sudah berbentuk digital tapi masih menggunakan circuit switch berkecepatan 14,4 Kbps. Selangkah lebih maju, teknologi 2.5G (Two and A Half Generation) mengaplikasi sistem General Packet Radio Service (GPRS) dan CDMA 2000-1X yang berbentuk digital, dan sudah menggunakan circuitpacket switch berkecepatan 115/307 Kbps).

3G (Third Generation) menjanjikan peningkatan bandwidth hingga 384 Kbps untuk sebuah perangkat diam/ bergerak pada kecepatan pejalan kaki, 128 Kbps di dalam mobil, dan 2 Mbps pada afixed applications. Teknologi ini dapat bekerja melalui wireless air interface seperti GSM, TDMA dan CDMA.

Teknologi 3.5G mengacu pada HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang dapat mengirimkan data dalam kurang lebih 14.4 MB per detik. Teknologi ini memungkinkan browsing Internet melalui ponsel dapat lebih cepat dilakukan daripada melalui PC. Pada kecepatan tertentu, video streaming dan mengunduh file musik MP3 bahkan bisa berjalan lebih cepat melalui ponsel.

TEKNOLOGI 3,5G

Tentu kita sudah mengetahui mengetahui teknologi 3G yang beberapa tahun lalu sudah sangat ramai dibicarakan orang. Mungkin kebanyakan orang awam mengetahui teknologi 3G ini adalah sebatas sebuah ponsel 3G yang memiliki fasilitas video call. Namun pada dasarnya 3G itu adalah sebuah teknologi sedangkan ponsel 3G tersebut hanya sebuah media yang dapat ditumpangi oleh teknologi 3G itu sendiri. Di tahun 2008 sekarang, seolah teknologi 3G mulai pudar ketenarannya karena digantikan oleh teknologi 3.5G. Apakah sebenarnya teknologi 3.5G ini?

A. PENGERTIAN TEKNOLOGI 3.5G

Teknologi 3.5G ini merupakan teknologi transmisi data pita lebar yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) yang berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Package Access). 3.5G adalah teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori memberikan layanan suara, video, maupun akses dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps atau sembilan kali lebih cepat dari layanan 3G umumnya.

Content teknologi 3.5G tidak jauh berbeda dengan content 3G yang sudah ditawarkan oleh beberapa operator selular di Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile TV, serta video content. Mungkin yang unik adalah fitur multiplayer game nya. Perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G lebih tajam gambarnya ketimbang 3G. tidak itu saja, bahkan konsumen juga dapat mengakses internet melalui ponsel tersebut.

Seperti teknologi sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan jalur lebar (broadband) yang menyediakan koneksi internet lebih cepat dan sambungan langsung ke jaringan internet internasional maupun lokal. Dengan kecepatan yang dahsyat itu, 3.5G menghantarkan pengalaman multimedia bagi penggunanya. Mulai dari download email, video calling hingga streaming video dapat dilakukan dengan kualitas yang bisa dipastikan jauh lebih baik.

B. PENGGUNAAN TEKNOLOGI 3.5G

HSDPA (High Speed Downlink Package Access) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadang kala disebut sebagai teknologi 3.5G. teknologi ini dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA 2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbite/detik arah turun). HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data lima kali lebih tinggi. HSDPA mendefinisikan sebuah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSHC) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang, tetapi hanya digunakan dalam komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.

C. APLIKASI TEKNOLOGI 3.5G

Teknologi 3.5G ini memungkinkan penggunanya untuk mendownload beragam sajian multimedia separti streaming video, streaming musik, mobile TV, online game, cuplikan film, animasi, video klip, berita keuangan, MP3, dan download karaoke dengan kecepatan tinggi. Semuanya dapat dilakukan sambil tetap melakukan video call dengan tanpa mengganggu proses transfer data. Kegunaan lain teknologi 3.5G yang paling sering dimanfaatkan saat ini adalah menjadi internet broadband HSDPA. Dengan teknologi ini kita dapat mengakses data atau internet lebih cepat.

Operator-operator seluler di Indonesia yang sekarang telah menggunakan teknologi ini adalah Telkomsel, Indosat, dan XL. Kebanyakan dari operator tersebut menggunakan teknologi ini lebih difokuskan kepada penyediaan internet broadband 3,5G atau internet broadband yang berkecepatan tinggi. Para operator meyediakan paket internet broadband cepat yang mengacu pada besarnya kuota kemampuan unduh yang akan digunakan oleh pelanggan. Paket-paket yang diberikan oleh ketiga operator ini rata-rata sama yaitu paket 500MB, paket 1GB, Paket 2GB, dan yang lainnya. Yang membedakan antara operator satu dengan yang lainnya biasanya hanya di harga.

D. KEUNGGULAN TEKNOLOGI 3.5G

Dengan berbekal bandwith hingga 3,6 Mbps, kehadiran HSDPA dari jalur teknologi 3.5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 Kbps. Penerusnya EDGE yang juga dikenal dengan 2.75G hanya mampu sampai di 150 Kbps. Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 Kbps. Teknologi 3.5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga 3,6 Mbps menggunakan teknologi High Speed Downlink Package Access (HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya.


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 3.5G di INDONESIA

  1. Dari sisi Penyedia Produk 3.5G

Teknologi komunikasi dengan segala kemajuannya, memang telah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern yang mobile saat ini. Padatnya kesibukan dan tuntutan kepraktisan yang semakin memburu, produsen terus didorong untuk menciptakan perangkat komunikasi yang canggih dengan kelengkapan berbagai fasilitas unggul dan fitur aplikatif sebagai sarana pendukung aktivitas penggunanya.

Menyadari tuntutan kebutuhan tersebut, beberapa produsen ponsel besar seperti Nokia, Sony Ericsson, Samsung, LG dan Motorola telah meluncurkan berbagai seri ponsel terbaik. Tidak hanya yang terdepan dalam penggunaan teknologi tinggi, ponsel-ponsel tersebut juga diklaim mampu memenuhi kebutuhan pengguna akan sebuah ponsel kaya fitur, desain dan penggunaan bahan yang revolusioner dan stylish.

Berbicara tentang keunggulan teknologi, sejak mulai beroperasinya jaringan 3G (generasi ketiga telepon nirkabel) di Indonesia, beberapa vendor telah mengisi pasar dengan ponsel yang memungkinkan penggunanya mengakses teknologi tersebut. Dan saat ini, seiring perkembangan teknologi menuju penggunaan jaringan 3,5G atau yang dikenal dengan teknologi HSDPA (High Speed Download Packet Access), mereka juga telah siap dengan seri-seri ponsel terbaru yang dapat digunakan untuk mengakses teknologi tersebut.

Teknologi HSDPA, pada intinya menawarkan berbagai keunggulan dibanding teknologi sebelumnya. Dengan 3 keunggulan utama, yaitu: kemampuan akses yang lebih dari kecepatan 3G standar UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) sehingga tayangan video call akan tampak lebih halus; delay pada koneksi VoIP lebih kecil; dan akses ke Internet menjadi jauh lebih cepat. Itu semua untuk memberikan kenyamanan dan kepraktisan bagi para penggunanya dalam berkomunikasi.

  1. Dari Sisi Penyedia Layanan 3.5G

Saat ini Indonesia memiliki tiga operator yang bermain pada jaringan HSDPA yaitu Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo Pratama (XL). Persaingan ketiganya cukup ketat.


KONSEKUENSI / DAMPAK TEKNOLOGI 3.5G

  1. SISI POSITIF

Kemampuan yang ada pada teknologi 3.5G ini tentunya diharapkan mampu memberikan lebih banyak kemudahan dan efektivitas untuk berbagai sisi kehidupan masyarakat. Dengan adanya teknologi 3.5G, bidang pendidikan juga akan terbantu. Sangat mungkin, buku-buku pelajaran akan bertransformasi bentuk dalam kemasan digital dan didistribusikan lewat content provider.

Dengan kecepatan yang dahsyat itu, teknologi 3.5G menghantarkan pengalaman multimedia bagi penggunanya. Mulai dari download email, video calling, hingga streaming video, dapat dilakukan dengan kualitas yang bisa dipastikan jauh lebih baik. Untuk dunia hiburan, kehadiran 3.5G memungkinkan penggunanya untuk melakukan download file-file audio/video on demand. Karena waktu download semakin singkat, maka harapan masyarakat terhadap layanan yang low cost bisa tercapai tanpa kehilangan kualitas transfer data yang selama ini menjadi satu ‘tantangan’ bagi dunia Internet di Indonesia.

Dengan hadirnya teknologi 3.5G di tengah masyarakat tentu akan banyak berbagi kemudahan yang kita dapatkan. Semakin mudahnya kita dalam mengakses internet merupakan salah satu hal yang paling terasa setelah hadirnya teknologi 3.5G di masyarakat. Masyarakat tidak perlu lagi pergi ke warnet untuk sekedar menikmati akses internet. Pada saat teknologi ini hadir, internet tidak lagi menjadi suatu hal yang eksklusif, namun akan lebih ekonomis karena diakses dapat dijangkau lebih banyak orang.

  1. SISI NEGATIF

Kemunculan teknologi 3.5G menciptakan teknologi yang benar-benar membantu manusia dalam segala hal. Namun, selain berfungsi dalam membantu manusia teknologi 3.5G memiliki dampak sosial yang negatif bagi manusia dan kehidupannya. Semakin lama, kehidupan manusia akan semakin bergantung pada teknologi. Ketergantungan inilah yang akan menimbulkan efek buruk bagi manusia. Apapun yang ingin dilakukan oleh manusia menjadi semakin bergantung pada kecanggihan teknologi terutama dalam hal informasi. Semuanya serba praktis dan cepat.

Karena ketergantungan pada teknologi tersebut nantinya juga menyebabkan berkurangnya interaksi sosial. Segala sesuatu yang bisa dimediasi oleh teknologi 3.5G tidak akan dilakukan lagi di dunia nyata dengan saling berinteraksi. Adanya teknologi 3.5G menyebabkan segala pertemuan atau pembicaraan yang biasanya dilakukan dengan tatap muka di ”darat” berpindah dalam interaksi di dunia maya. Ini merupakan dampak yang negatif bagi manusia sebagai penggunanya. Manusia serasa menjadi makhluk teknologi dibandingkan makhluk sosial.

Sementara itu, dalam lingkungan manusia sendiri pun juga akan tercipta kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial ini dapat terjadi karena tidak semua manusia akan memiliki teknologi 3.5G.. Di antara manusia tersebut masih ada yang memiliki teknologi 2G atau 3G, atau bahkan belum mengenal sama sekali. Dari sinilah kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin terlihat. Mereka yang kaya pasti memiliki teknologi 3.5G sedangkan yang miskin masih berkutat dengan teknologi yang lebih rendah dari 3.5G.

Selain kesenjangan sosial, juga akan muncul budaya konsumtif terhadap teknologi dalam kehidupan manusia. Mereka akan semakin konsumtif dengan ponsel berteknologi 3.5G. Hal ini karena kecanggihan dari fitur-fitur yang diberikan semakin lama akan semakin bertambah. Manusia akan merasa tidak puas dengan teknologi yang ia pakai. Ada gengsi yang dipertaruhkan dalam kehidupan manusia

Dari segi ekonomi, yang terkena dampak negatif adalah pengusaha warnet. Seperti diketahui, teknologi 3.5G memungkinkan para penggunanya untuk akses internet secara cepat. Untuk pengiriman data pun juga dilakukan dengan cepat. Hal inilah yang merugikan warnet.. Mereka pasti kehilangan sebagian besar penghasilannya karena orang-orang lebih memilih berselancar di dunia maya dengan ponsel berteknologi 3.5G daripada harus jauh-jauh menuju warnet. Sehingga, pengusaha warnet pun semakin sedikit.

Selain itu, pornografi pun dapat menyebar secara luas. Dengan Fitur video call, bukan tidak mungkin mereka bakal saling berselingkuh jarak jauh dengan perantara video call, bahkan bias juga menjadi media bisnis “esek-esek” dengan memanfaatkan fasilitas video streaming.




Minggu, 01 Maret 2009

PERBANDINGAN TEKNOLOGI ANALOG DAN DIGITAL

Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.

Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi ) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa kita memasuki masa-masa “revolusi”.

1.
TEKNOLOGI PADA TELEVISI

a. Televisi Analog

televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

Sistem televisi analog umum :


NTSC

NTSC adalah sistem televisi analog yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya, termasuk Amerika dan beberapa bagian Asia Timur. Namanya diambil dari National Television System(s) Committee, badan industri pembuat standar yang menciptakannya. NTSC dikembangkan pada tahun 1950, yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 garis scan horizontal setiap 1/30 detik.


PAL

PAL, kependekan dari phase-alternating line, phase alternation by line atau untuk phase alternation line (bahasa Indonesia: garis alternasi fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Prancis (yang menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967.


SECAM


a. Televisi Digital

Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.

Pengembangan televisi digital antara lain dikarenakan:

* Perubahan lingkungan eksternal

o Pasar TV analog yang sudah jenuh

o Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel

* Perkembangan teknologi

o Teknologi pemrosesan sinyal digital

o Teknologi transmisi digital

o Teknologi semikonduktor

o Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi.

Manfaat Penyiaran TV Digital :

· TV Digital digunakan untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).

· Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti [[internet].

· Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat).

Kelebihan Frekuensi TV Digital :

Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.


2. TEKNOLOGI PADA RADIO

a. Radio Analog

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik. Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya. Radio Konvensional dengan kebanyakan memakai gelombang FM / AM memiliki keterbatasan dalam hal izin pendirian, perangkat keras, gedung dan permintaan jalur frekuensi yang tentu saja tidak murah.

b. Radio Digital

Radio digital adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-pause, di-rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya nanti.

Penyiaran radio digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka biner yang nilainya selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog yang masuk. Sistem pemancar radio digital mengubah atau menyandikan (encode) sinyal suara analog yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses ini disebut sebagai code atau decode (penginterpretasian sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog), yang selanjutnya disebut CODEC.

Kelebihan radio digital

ü Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.

ü kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD.

ü Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun talk show.

ü frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.

ü spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.

ü radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.

ü Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.

3. TEKNOLOGI PADA KOMPUTER

a. Komputer Analog

Analog adalah komputer yang beroperasi secara paralel atau sama dengan besaran fisik atau angka-angka yang diterimanya. Jadi komputer analog sangat sesuai sekali digunakan untuk mengukur data kualitatif seperti temperatur, tinggi nada suara,tegangan listrik dan lain-lain.

Sebagai contoh : Penggunaan komputer pada alat volt meter, jam listrik, barometer dan lain-lain.

b. Komputer Digital

Komputer Digital adaiah komputer yang beroperasi atau bekerja dengan angka-angka atau tanda-tanda lain seperti huruf, tanda baca dan karakter khusus lainnya yang dalam operasinya di identifikasikan sebagai angka. Komputer Digital mempunyai kemampuan kalkulasi dan manipulasi data. Karena komputer ini mempunyai kemampuan kalkulasi dan manipulasi data, maka komputer digital sering digunakan orang untuk aplikasi-aplikasi bisnis, dan lain-lain aplikasi yang mengolah data kuantitatif.


PERBANDINGAN TEKNOLOGI ANALOG DAN DIGITAL